Kamis, 12 Juli 2012

Bab 7

     Aku tiba di sekolah dengan muka yang menampakkan kelelahan. Semalam aku hampir tidak tidur,ucapan Kiko tak mau pergi dari pikiranku walaupun aku mencoba melupakannya. Masalah Rizky belom selesai, sekarang msalah baru lagi. Rizky? Oh iya aku aja belom tau dia mau ngomong apa.
     "Kok diliatin doang makanannya Cher?" Tanya Lace saat istirahat . Ia dengan semangat menyantap bakso langganannya, sedangkan nasi ikanku masih tak tersentuh .
     "Eh iya ini baru mau makan," kataku mencoba santai.
     "Kamu kenapa sih? Tumben banget hari ini mukanya kusut gitu," kata Fanie yang rupanya juga menyadari sikapku yang agak aneh hari ini.
     "Gak papa kok. Uhuk,". Aku merasa ada yang menyangkut di tenggorokanku. Ternyata ada duri ikan yang mampir.
     "Minum dulu gih sono," kata Fanie sambil menunjuk sebotol air mineral yang baru kubeli. Aku mengikuti saran Fanie, namun tenggorokanku masih terasa sakit.
     "Minum mah gak guna Cher, makan sana nasi lo satu sendok. Abis itu pasti ilang," kata Kiko yang antah sedari kapan ada disini. Ternyata yang dikatakannya benar, sakit di tenggorokan langsung hilang.
     "Thanks," kataku padanya
     "Welcome ikan kecil," katanya lalu berlalu begitu saja. Ikan kecil? Itu kan panggilan......
     "Ehm jadi bukan Rizky tapi Kiko nih? Tapi kayaknya dia opposite banget loh sama kamu," Lace membuyarkan lamunanku. "Tapi cocok juga kali ya biar saling melengkapi," lanjutnya lagi.
     "Beuh masa aku suka sama dia sih. Udah ah lajutin aja makannya nanti keburu bel tuh," kataku merubah topik pembicaraan. Mereka untungnya menurut sehingga aku tak perlu membahas tentang Kiko. Pikiranku masih tertuju pada ucapan Kiko tadi. Ikan kecil? Julukan yang sepertinya familiar di telingaku. Ingatanku berjalan mundur ke saat dimana  aku masih ber umur 9 tahun.

*flashback*
     "Udah selesai berenangnya?" Tanya sorang anak lelaki yang sebaya denganku. Ia duduk di tepi kolam renang sambil mencemplungkan kakinya ke dalam air. Seorang anak lelaki sembilan tahun dengan muka polos dan senyum ramah.
     "Udah. Baru selesai," jawabku singkat dan langsung mengambil handuk milikku yang tersampir di kursi santai yang berjejer di sekitar kolam.
     "Abis ini makan siang yuk. Udah jam 2 nih, ke Mc D aja deh yang deket," katanya sambil melihat jam tangan mickey mousenya. Aku mengiyakan. Aku dan anak laki laki itu memang sudah bersahabat sejak beberapa bulan lalu. Kami sering pergi ke kolam renang umum yang berada tak jauh dari rumah kami yang memang berdekatan. Meskipun pergi bareng, sebenarnya yang berenang cuma aku, dia biasanya hanya menonton dari pinggir kolam.

     "Woy makanan jangan diliatin aja, nanti keburu basi," kataku saat melihatnya melamun dan beef burgernya belum disantap sama sekali. Ia mengangguk dan mulai memakan beef burgernya. 1 gigitan dan mulai melamun lagi.
     "Cher," katanya tiba tiba
     "Mmm?"
     "Kamu kayak ikan ya berenang mulu," katanya sambil tertawa garing.
     "Wakakak iya. Emangnya kamu, dari dulu gak bisa berenang," Balasku jahil.
     "Huu. Kamu juga gak bisa naik sepeda," ia membalas lagi. Gantian aku yang cemberut. "Eh Cher, kita temenan udah berapa lama ya?" Tanyanya tiba tiba. Aku mencoba mengingat ingat.
     "7 bulan mungkin?" Kataku asal. Ia manggut manggut.
     "Hmm gitu ya. Mulai sekarang akumau manggil kamu ikan kecil ah. Unik kan? Huahaha,"
     "Terserah ah," kataku santai, toh julukan itu gak merugikan. Begitulah perahabatan kami yang sering diisi dengan tawa dan kejahilan. Sampai suatu hari ia tiba tiba pindah ke sebuah kota besar bernama Jakarta. Hari hariku di Bandung mulai terasa sedikit hampa tanpa kehadiran seorang sahabat setia.
*end*

     "Tuh kan ngelamun lagi. Mikirin apa sih...,"tanya Fanie ketika melihatku melamun lagi.
     "Enggak, mikirin rumus fisika," jawabku asal.
     "Dasar. Kepinteran jadi gini nih," katanya sambil meminum teh botolnya. Bel pun berbunyi dan bekalku masih tersisa setengah. Dengan gundah aku dan teman temanku kebali  ke kelas. Pertanyaan yang sama masih terus berputar di benakku. Apa benar Kiko teman masa kecilku?